Mudah Menampilkan Gambar dari Internet di Android Studio dengan Glide Library Part 1

Mudah Menampilkan Gambar dari Internet di Android Studio dengan Glide Library Part 1

Buat membuat cantik suatu bentuk dalam pembuatan Aplikasi memanglah amat dibutuhkan, buat itu kita butuh menunjukkan lukisan atau konten yang bermuatan lukisan ataupun gambar. Mudah Menampilkan Gambar dari Internet di Android Studio dengan Glide Library Part 1. Dalam menunjukkan lukisan sendiri memanglah amat gampang dalam memanggilnya semacam pada ImageView kita lumayan memakai src serta bermukim arahkan saja pada gmbar yang di menuju menentang pada drawable, tetapi gimana bila lukisan yang kita mau terdapat pada internet atau buat menampilkanya kita cuma memperoleh suatu link ataupun url saja?..

Jalan keluarnya buat menunjukkan suatu lukisan yang terdapat di Internet dengan metode sangat jitu buat suatu aplikasi yang terbuat di Android Sanggar, ialah memakai Library bonus bernama Glide. Mudah Menampilkan Gambar dari Internet di Android Studio dengan Glide Library Part 1.

Glide merupakan Image Loader Library buat Android yang dibesarkan oleh bumptech serta ialah bibliotek yang dianjurkan oleh Google. Glide ialah pangkal terbuka bibliotek Android yang terkenal buat muat lukisan, film, serta GIF kartun. Dengan Glide, kita bisa muat serta menunjukkan alat dari bermacam pangkal, semacam server jarak jauh ataupun sistem file lokal. Dengan cara default, Glide memakai aplikasi spesial HttpURLConnection buat muat lukisan lewat internet.

Kelebihan dari Glide Library ialah kilat dalam menunjukkan lukisan serta mungkin errornya amat kecil.

Metode:

1. Jalankan Android Studio
Stara new android sanggar project
seleksi Empty Activity
klikNext

Note:

Dikala ini Android Sanggar telah sediakan bermacam berbagai template Activity dari yang sangat simpel sampai yang sangat lingkungan semacam:

Add Nomor Activity: Tidak terdapat Activity yang ditambahkan.

Basic Activity: Activity dengan template bagian material design semacam FloatingActionButton.

Empty Activity: activity dalam wujud yang sangat bawah. Fullscreen Activity: activity fullscreen tanpa status kafe.

Google AdMob Ads Activity: activity dengan default bentuk promosi admob.

Google Maps Activity: activity dengan sediakan bentuk bawah google maps.

Login Activity: activity buat laman login.

Ahli atau Perinci Flow: activity yang ditujukan buat ceruk aplikasi ahli perinci pada device pil.

Navigation Drawer Activity: activity dengan bentuk side kafe menu.

Scrolling Activity: activity dengan keahlian Scroll konten didalamnya dengan cara vertical.

Settings: activity yang ditujukan buat bentuk aplikasi.

Tabbed Activity: activity yang ditujukan buat menunjukkan lebih dari satu bentuk, bisa digeser ke kanan serta ke kiri( Swipe) serta dengan memakai bagian ViewPager.

Lagi Trending :  Beberapa Cara Mudah Menampilkan Kecepatan Internet di Komputer

2. Buat julukan project serta ceklis pada Use legacy android. support libraries
klikFinish.

NOTE:

Pada Android Sanggar ada 2 bahasa ialah Java serta Kotlin.

Minimal SDK ialah batasan minimun aplikasi kita hendak di install pada sesuatu OS device. Contoh, minimal SDK merupakan API 7, berarti aplikasi cuma bisa diinstall pada API 7 serta setelahnya, serta tidak dapat buat Android saat sebelum API 7.

Android. support libraries sediakan berbagai macam class buat membuat aplikasi, dari bagian aplikasi bawah, widget antarmuka konsumen, penindakan alat, sampai bagian aplikasi Televisi. Banyak dari class itu yang cocok buat diimplementasikan pada tipe tadinya, namun sebagian di antara lain ialah fitur yang seluruhnya terkini.

3. Tambahkan gradle glide pada build. gradle(: app)

implementation com. github. bumptech. glide: glide: 4. 9. 0

annotationProcessor com. github. bumptech. glide: compiler: 4. 9. 0

NOTE:

Sistem build Gradle di Android Sanggar mempermudah buat melibatkan biner eksternal ataupun materi library yang lain ke build selaku keterbatasan. Keterbatasan bisa ditemui di pc ataupun di repositori jarak jauh, serta tiap keterbatasan transitif yang dideklarasikan hendak otomatis disertakan.

4. Pada AndroidManifest. xml tambahkan Internet permissionnya.

<uses- permission android: name=” android. permission. INTERNET” atau

NOTE:

Tiap project aplikasi wajib mempunyai file AndroidManifest. xml pada root set pangkal project. File konosemen menarangkan data berarti mengenai aplikasi Kamu ke fitur build Android, sistem pembedahan Android, serta Google Play.

Di antara banyak perihal lain, file konosemen dibutuhkan buat menyatakan perihal selanjutnya:

Julukan paket aplikasi, yang umumnya membiasakan namespace isyarat.

Bagian aplikasi, yang mencakup semua kegiatan, layanan, akseptor pancaran, serta fasilitator modul.

Permisi yang dibutuhkan aplikasi buat mengakses bagian sistem ataupun aplikasi lain yang dilindungi.

Fitur perangkat keras serta aplikasi yang dibutuhkan aplikasi, yang pengaruhi fitur mana yang dapat menginstal aplikasi dari Google Play.

5. Pada activity_main. xml tambahkan kodingan berikut

<? xml version=” 1. 0″ encoding=” utf- 8″?

<LinearLayout

xmlns: android=” http: atau atau schemas. android. com atau apk atau res atau android”

xmlns: tools=” http: atau atau schemas. android. com atau tools”

android: layout_width=” match_parent”

android: layout_height=” match_parent”

android: orientation=” vertical”

Lagi Trending :  Review Inshot Pro

android: gravity=” center”

tools: context=”. kotlin. glide. MainActivity”

<ImageView

android: id=”@+id atau imgview1″

android: layout_width=” 300dp”

android: layout_height=” 200dp”

tools: background=”@color atau colorPrimary”

android: contentDescription=”@string atau img1″ atau

<ImageView

android: id=”@+id atau imgview2″

android: layout_width=” 300dp”

android: layout_height=” 200dp”

tools: background=”@color atau colorPrimary”

android: contentDescription=”@string atau img1″ atau

< atau LinearLayout

NOTE:

Activity_main. xml ialah barisan isyarat XML( Extensible Markup Language) yang hendak menunjukkan UI pada sistem pembedahan atau android.

6. Pada MainActivity. java tambahkan kodingan berikut

package com. example. glidelibrary

import android. support. v7. app. AppCompatActivity

import android. os. Bundle

import com. bumptech. glide. Glide

import com. codingtive. androidtutorial. R

import kotlinx. android. synthetic. bermain. activity_main.*

class MainActivity: AppCompatActivity()

override senang onCreate( savedInstanceState: Bundle?)

luar biasa. onCreate( savedInstanceState)

setContentView( R. layout. activity_main)

val imgUrl=” https: atau atau novemberfive. co atau images atau web atau kotlin- implementation atau img- header. jpg”

Glide. with( this)

. load( imgUrl)

. placeholder( R. drawable. ic_launcher_background)

. centerCrop()

. into( img1)

 

NOTE: