a. DB( Cost, Salvage, Life, period, month)
Daftar isi
Guna itu dipakai buat membagi besar angka kemerosotan( penyusutan harga) yang memakai sistem Fixed- Declining dengan Cost
merupakan angka dini, Salvage merupakan angka residu atau sisa, Beberapa Fungsi Ddb Merupakan Fungsi Untuk Menghitung Penyusutan Dengan Metode. Life merupakan lama era depresiasi, Rentang waktu merupakan durasi dikala enumerasi angka depresiasi, serta month merupakan pada bulan ke berapa angka depresiasi ini dihitung.
Ilustrasi:
Eka membeli suatu pc P- IV 1, 7 GHz dengan harga Rp 5. 000. 000, 00 dengan baya murah merupakan 2 tahun serta memiliki angka residu pada tahun ke- 2 merupakan Rp 3. 000. 000, 00. Kita bisa membagi angka kemerosotan pada bulan ke- 10 tahun ke- 1, ialah:
=DB( 5000000, 3000000, 2, 1, 10)
Alhasil hendak menciptakan Rp 937. 500, 00
b. DDB( Cost, Salvage, Life, Period, Factor)
dipakai buat membagi besar angka kemerosotan( Penyusutan harga) yang memakai sistem Beberapa Fungsi Ddb Merupakan Fungsi Untuk Menghitung Penyusutan Dengan Metode. Double- Declining dengan cost ialah angka dini salvage merupakan angka residu atau sisa, Life
merupakan lama era depresiasi, Rentang waktu merupakan durasi dikala enumerasi angka depresiasi.
Ilustrasi:
Eka membeli suatu pc P- IV 1, 7 Ghz dengan harga Rp 5. 000. 000, 00 dengan umur
murah merupakan 2 tahun serta memiliki angka residu pada tahun ke- 2 merupakan Rp 3. 000. 000, 00. Kita bisa membagi angka kemerosotan pada bulan ke- 10 tahun ke- 1, ialah:
=DDB( 5000000, 3000000, 2, 1, 0)
Alhasil hendak menciptakan Rp 2. 000. 000, 00
c. SLN( Cost, Salvage, Life)
Digunakaan buat membagi besar angka kemerosotan( penyusutan harga) yang memakai sistem Straight- Line( garis lurus) dengan Cost dengan angka dini, salvage merupakan angka residu atau sisa, Life merupakan angka era depresiasi.
Ilustrasi:
Eka membeli suatu pc P- IV 1, 7 GHz dengan harga Rp 5. 000. 000, 00 dengan baya murah merupakan 2 tahun serta memiliki angka residu pada tahun ke- 2 merupakan Rp 3. 000. 000, 00. Kita bisa membagi angka depresianya, ialah:
=SLN( 5000000, 3000000, 2)
alhasil hendak menciptakan Rp 1. 000. 000, 00
d. PMT( Rate, nper, pv)
dipakai buat membagi besar angka cicilan atau angsuran yang wajib dibayarkan atas sesuatu pinjaman, rate merupakan besar kaum bunga( ditulis dalam persen), nper merupakan lama durasi pinjama, serta pv merupakan besar angka pinjaman.
Ilustrasi:
Eka membeli suatu pc P- IV 1, 7 GHz dengan harga Rp 5. 000. 000, 00 dengan lama durasi cicilan merupakan 2 tahun serta kaum bunga pinjaman sebesar 19, 5%. Kita bisa membagi angka cicilan yang wajib dibayarkan masing- masing tahunnya, ialah:
=PMT( 19, 5%, 2, 5000000) Alhasil hendak menciptakan Rp 3, 252. 904, 33
e. FV( Rate, nper, pmt, pv, type)
dipakai buat membagi besar angka di era depan.
Ilustrasi:
Bu Lauren menaruh duit Rp 2. 000. 000, 00 serta dengan cara tertib meningkatkan duit sebesar Rp 150. 00, 00 tiap bulannya sepanjang 4 tahun( 48 bulan). Bunga yang diserahkan oleh bank merupakan 15% per tahun. Duit Bu Lauren di akhir tahun ke- 4 merupakan:
=FV( 15% atau 12, 48, 150000, 2000000, 1)
Alhasil hasilnya merupakan Rp 13. 537, 271, 17
f. NPER( rate, pmt, pv)
dipakai buat membagi besar rentang waktu pembayaran.
Ilustrasi:
Bu Lauren meminjam duit Rp 2. 000. 000, 00 di Bank, bunganya 18% per tahun. Bu Lauren cuma sanggup melunasi Rp 150. 000, 00 per bulan. Berapa bulan Bu Lauren wajib melunasi pada bank alhasil hutang selanjutnya bunganya beres?
Jawab:
=NPER( 18% atau 12, 150000, 2000000)
Alhasil hasilnya merupakan 12 bulan
gram. PV( rate, nper, pmt)
dipakai buat membagi besar angka dikala ini.
Ilustrasi:
Bu Lauren merancang menyisihkan beberapa dari pendapatan bulanannya sebesar Rp 350. 000, 00 serta hendak digunakan buat mengkreditkan sepeda motor terkini sepanjang 4 tahun. Bila bungan pinjaman 18% pertahun, berapa batasan harga motor terkini yang bisa dibelinya?
Jawab:
=PV( 18% atau 12. 48, 350000)
alhasil hasilnya merupakan Rp 11. 914. 893, 70